AkuratMaluku. Com – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rimaniar Hetharia, menyoroti pentingnya perbaikan citra Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Haulussy Ambon sebagai fasilitas kesehatan rujukan utama di Maluku. Dalam rapat kerja bersama Direktur RSUD dan jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Maluku yang berlangsung di ruang Komisi IV, Senin (21/7/2025), Hetharia menyampaikan sejumlah evaluasi dan harapan besar terhadap transformasi pelayanan rumah sakit tersebut.
Dalam kesempatan itu, Hetharia memberikan apresiasi kepada jajaran pimpinan baru RSUD dr. Haulussy, khususnya kepada Direktur yang dinilainya cepat tanggap dan menunjukkan komitmen untuk membenahi berbagai persoalan yang selama ini membayangi rumah sakit. “Saya lihat Pak Direktur sangat optimis dan terbuka. Ini menjadi angin segar dan harapan baru bagi kita semua bahwa RSUD Haulussy akan menuju ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa persoalan citra rumah sakit tidak bisa diabaikan. Menurutnya, masih ada anggapan negatif di tengah masyarakat soal pelayanan, fasilitas, dan penanganan pasien, terutama bagi pengguna layanan BPJS Kesehatan. “Citra ini penting untuk diperbaiki karena secara psikologis, masyarakat yang datang ke rumah sakit dalam kondisi tertekan dan cemas akan sangat sensitif terhadap pelayanan yang diberikan,” katanya.
Hetharia mengungkapkan bahwa komunikasi yang kurang efektif sering menjadi sumber kesalahpahaman antara pasien dan pihak rumah sakit, khususnya terkait mekanisme pelayanan BPJS. Ia mendorong agar pihak RSUD dan Dinas Kesehatan bekerja sama lebih intensif dengan BPJS untuk menyosialisasikan informasi teknis kepada masyarakat secara langsung. “Masyarakat kita perlu diberi informasi secara akurat dan dalam kondisi tenang, bukan saat mereka sedang panik karena keluarganya sakit,” tegasnya.
Ia juga menyarankan agar informasi-informasi penting terkait layanan, termasuk alur BPJS, dapat dengan mudah diakses masyarakat melalui media sosial dan platform digital resmi milik RSUD Haulussy. Menurutnya, strategi komunikasi publik yang baik akan menjadi salah satu kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit milik pemerintah tersebut. “Kalau bisa, semua informasi dikemas secara ringan, disampaikan melalui Instagram atau kanal yang sering diakses masyarakat,” tuturnya.
Lebih jauh, ia menyinggung pentingnya peningkatan kualitas layanan dan sumber daya manusia, serta penguatan kerja sama lintas sektor. Tak hanya pelayanan medis, ia menilai bahwa seluruh jajaran harus menunjukkan empati dan etika profesional, apalagi RSUD Haulussy menjadi simbol pelayanan kesehatan rujukan provinsi. “Pelayanan harus humanis, bukan hanya cepat. Sekarang ini rumah sakit bukan hanya tempat mengobati fisik, tapi juga tempat menguatkan mental keluarga pasien,” ungkapnya.
Menutup pernyataannya, Hetharia menekankan bahwa RSUD Haulussy punya potensi besar untuk menjadi rumah sakit yang dipercaya masyarakat. Ia berharap seluruh jajaran, dari direktur hingga staf teknis, dapat bersinergi membangun kembali reputasi dan kepercayaan publik. “Saya optimis kalau kerja keras ini dilanjutkan dengan strategi pendekatan ke masyarakat yang lebih komunikatif dan transparan, maka RSUD Haulussy bisa kembali menjadi pilihan utama masyarakat Maluku,” pungkasnya.(***).
