AkuratMaluku.com – Anggota Komite II DPD RI, Letjen TNI (Purn) Nono Sampono, meminta agar sistem rekrutmen prajurit baru TNI Angkatan Laut di wilayah Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) IX Ambon memberikan porsi dan toleransi lebih bagi putra-putri daerah Maluku.
Permintaan itu disampaikan Nono saat melakukan kunjungan kerja ke Kodaeral IX Ambon dan berdialog dengan Komandan Kodaeral, Laksamana Muda Hanarko Djodi Pamungkas, di Ambon, Senin (13/10/2025).

Dalam suasana diskusi yang hangat dan penuh keakraban, Nono menyoroti bahwa standar nilai akademik dalam proses seleksi prajurit TNI AL perlu mempertimbangkan konteks kualitas pendidikan di daerah.
“Standar pendidikan di Maluku tentu berbeda dengan daerah lain. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di sini, jadi perlu ada toleransi dalam sistem rekrutmen,” ujar Nono.

Menurut mantan Komandan Paspampres itu, jika proses seleksi hanya berpatokan pada standar nilai akademik yang tinggi tanpa mempertimbangkan kesenjangan pendidikan antar daerah, maka peluang bagi putra-putri Maluku akan semakin kecil.
“Kalau begini terus, nanti setiap rekrutmen prajurit baru bisa 70 persen diisi orang Jawa,” kata Nono sambil berkelakar.
Meski demikian, Nono menegaskan bahwa aspek-aspek seperti psikotes, , dan usia tetap harus menjadi syarat mutlak yang tidak bisa ditoleransi.
“Psikotes itu wajib. Tapi untuk nilai akademik, saya kira bisa diberikan ruang agar anak-anak daerah juga punya kesempatan yang adil,” tambahnya.(*)






