AkuratMaluku.com – Anggota Komite II DPD RI, Letjen TNI (Purn) Nono Sampono, menekankan pentingnya pengembangan produk kelapa, khususnya kopra putih, untuk membuka peluang pasar ekspor baru. Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kementerian Pertanian di Gedung DPD RI, Senin (15/9/25).
Menurut Nono, tren global saat ini menunjukkan meningkatnya permintaan terhadap produk turunan kelapa, terutama kopra putih yang bernilai lebih tinggi dibandingkan kopra hitam biasa. Ia mengungkapkan, sejumlah negara seperti Kazakhstan, negara-negara bekas Uni Soviet, serta Turki menyatakan minat besar terhadap produk tersebut.
“Pasar kopra putih atau kelapa putih sangat tinggi nilainya. Berbeda dengan kopra hitam yang umumnya hanya digunakan untuk minyak, kopra putih diproses lebih baik dan dipakai sebagai bahan makanan. Permintaannya besar sekali,” kata Nono.
Ia menjelaskan, perubahan pola konsumsi dunia ikut mendorong meningkatnya peluang bagi produk turunan kelapa. Banyak konsumen yang beralih dari susu ke santan Kelapa karena alasan kesehatan, terutama di Cina. “Sekarang ini banyak orang alergi susu, sehingga beralih ke santan kelapa. Ini peluang besar yang harus kita manfaatkan,” ujarnya.
Selain kelapa, Nono juga menyinggung potensi komoditas perkebunan lain dari Maluku seperti pala, cengkih, dan kakao. Namun, ia menilai kelapa saat ini memiliki prospek pasar yang lebih jelas dan bisa segera digarap.
“Kelapa itu punya dua pasar sekaligus. Pertama, kopra putih yang tidak dibakar sehingga lebih awet dan bernilai tinggi. Kedua, pergeseran pola konsumsi global dari susu ke santan yang terus meningkat. Jadi jangan hanya menjual kopra biasa, tapi harus ada nilai tambah melalui olahan,” tegasnya.(*)