Menu

Mode Gelap

POLITIK

Ahmad Khozinudin Disebut Pengacara Mafia Tanah, Lebih Sibuk Cari Sensasi Ketimbang Bela Klien

badge-check


					Ahmad Khozinudin Disebut Pengacara Mafia Tanah, Lebih Sibuk Cari Sensasi Ketimbang Bela Klien Perbesar

AkuratMaluku.com – Nama Ahmad Khozinudin kembali menuai sorotan tajam. Pengacara yang kerap menampilkan diri sebagai sosok kritis di ruang publik ini, justru dituding lebih sibuk mencari panggung ketenaran ketimbang membela kepentingan klien.

Paman Nurlette, penasihat hukum Nono Sampono, menilai Khozinudin hanyalah “pengacara sensasi” yang gemar melontarkan tuduhan tanpa fakta. Ia menuding, narasi yang dibangun Khozinudin terhadap Nono Sampono maupun pihak ASG selama ini hanyalah luapan sakit hati atas kekalahannya di meja hijau.

“Ahmad Khozinudin itu pengacara para mafia tanah. Rekam jejaknya jelas: hampir semua kasus yang dia tangani kalah di pengadilan. Kliennya seperti SK Budiarjo dan Charlie Chandra masuk penjara, sementara dia sibuk cari sensasi di televisi,” tegas Nurlette dalam keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).

Menurut Nurlette, Khozinudin berulang kali menjual isu kekalahan hukumnya sebagai bahan provokasi publik. Ia menilai hal ini membuktikan orientasi Khozinudin bukan pada kepentingan hukum klien, melainkan pada popularitas diri.

“Track record-nya buruk. Tidak ada satupun kasus mafia tanah yang dia menangkan. Semua ucapannya hanya untuk menyerang pihak tertentu agar bisa masuk tv, bukan membela nasib klien,” ujarnya.

Lebih jauh, Nurlette menyebut gaya komunikasi Khozinudin kampungan dan konfrontatif, hingga membuat para kliennya trauma. Ia menilai, sikap provokatif dan penuh kebencian yang kerap ditampilkan Khozinudin justru merugikan orang yang seharusnya ia bela.

“Mulut besarnya penuh narasi sampah, gaya kampungan, dan sikap pemberontak. Itu jelas bukan cerminan seorang advokat yang berintegritas,” tegasnya.

Nurlette menutup dengan pernyataan keras bahwa Khozinudin tidak layak disebut advokat, melainkan pemberontak yang defisit etika. “Bangga dengan mulut besar tapi otak kecil, itu bukan kualitas seorang pengacara. Jelas dia lebih cocok jadi provokator ketimbang praktisi hukum,” pungkasnya.(***)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

PDIP Ingatkan Mitigasi Bencana dalam APBD Maluku

1 Oktober 2025 - 23:21 WIT

DPRD Maluku Ingatkan Pentingnya Infrastruktur Pangan

29 September 2025 - 08:50 WIT

Wajo Sebut Hasil Uji PT BTR Tak Bisa Diterima Secara Hukum

26 September 2025 - 12:05 WIT

PT BTR Disebut Tipu Masyarakat Wetar

26 September 2025 - 12:01 WIT

SURAT TERBUKA

24 September 2025 - 09:30 WIT

Trending di POLITIK