AkuratMaluku.com – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Komisi III DPRD Provinsi Maluku memastikan seluruh moda transportasi laut, udara, dan darat siap menghadapi lonjakan penumpang di wilayah kepulauan.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku, Mumin Refra, menegaskan hal tersebut usai rapat koordinasi bersama mitra kerja strategis, antara lain Dinas Perhubungan, PT Angkasa Pura, PT Pelni, dan PT ASDP, Jumat (17/10/2025). Pertemuan itu difokuskan pada kesiapan layanan transportasi publik menjelang periode perjalanan tersibuk di akhir tahun.
“Kita tahu bahwa menjelang Natal dan Tahun Baru, volume pergerakan orang dari dan ke Maluku meningkat luar biasa. Karena itu, kami harus memastikan pelayanan berjalan baik tanpa mengecewakan masyarakat,” ujar Mumin Refra, Sabtu (18/10/2025).
Ia menjelaskan, arus penumpang biasanya berasal dari Pulau Jawa dan Sulawesi menuju Maluku, serta antarwilayah dalam provinsi seperti Ambon, Tual, Banda, Dobo, Buru, Seram, hingga ke Papua dan Kepulauan Aru.
Untuk memastikan kesiapan di lapangan, Komisi III akan melakukan peninjauan langsung ke sejumlah pelabuhan dan bandara, termasuk Pelabuhan Yos Sudarso, Pelabuhan Merdeka, Ferry Galala, dan Bandara Pattimura Ambon. Pemeriksaan ini difokuskan pada kesiapan fasilitas dan kelancaran arus penumpang.
Selain infrastruktur, penambahan armada laut dan udara juga menjadi perhatian utama. PT Pelni telah menyiapkan armada tambahan, sedangkan PT ASDP memastikan lima kapal feri siap beroperasi mulai November untuk melayani rute ke wilayah terpencil seperti Manipa, Geser, Gorom, dan Seram Timur.
“Kapal-kapal yang sempat docking panjang, seperti Pancakarya, kini sudah siap beroperasi. Kita ingin seluruh jalur, baik darat, laut, maupun udara, benar-benar terlayani,” imbuhnya.
Mumin juga menegaskan, program mudik gratis bukan kebijakan daerah, melainkan program nasional. Namun, operator di Maluku siap menyesuaikan apabila pemerintah pusat menetapkan kuota untuk wilayah ini.
“Kalau program mudik gratis diputuskan secara nasional, Pelni dan ASDP di Maluku siap melayani sesuai kuota yang ditetapkan,” jelasnya.
Komisi III menargetkan seluruh persiapan rampung pada November 2025 agar puncak arus pergerakan manusia dan barang pada Desember dapat terlayani maksimal.(*)






