AkuratMaluku.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Maluku, Bisri Asshidiq Latuconsina, menegaskan perlunya mengembalikan Latupati pada marwah awal kelahirannya sebagai alat perjuangan masyarakat Maluku, bukan sekadar instrumen kekuasaan.
Menurut Bisri, kritik yang belakangan muncul dari berbagai kalangan, termasuk dari Papua, harus dipandang sebagai pengingat penting agar lembaga adat tidak kehilangan jati diri. “Latupati itu adalah alat perjuangan, bukan alat kekuasaan. Spirit kelahirannya harus dikembalikan pada pokok asalnya,” ujarnya, Senin (22/9/25).
Ia mengungkapkan, saat masih menjabat Ketua KNPI, hal tersebut sudah pernah disampaikannya dalam pertemuan dengan Majelis Latupati. Namun, dalam praktiknya di era pemilihan langsung, fungsi Latupati dinilai kerap bergeser, lebih condong melayani kepentingan penguasa daripada memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Secara infrastruktur, Latupati sudah lengkap. Tinggal bagaimana kita pertegas lagi, kita kembalikan ruhnya sesuai marwah kelahirannya. Dari sana bisa lahir sebuah kebangkitan baru,” tegas Bisri.(*)