AkuratMaluku.com – Lapas Kelas III Wahai menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan warga binaan dengan mengikutsertakan tujuh warga binaan lanjut usia (lansia) dalam bakti sosial yang digelar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Maluku di Kantor Kecamatan Wahai, Sabtu (9/8/25). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kerja sama Lapas Wahai dengan Puskesmas Wahai untuk memberikan layanan kesehatan langsung bagi warga binaan, khususnya mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Kalapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyebut kegiatan ini menjadi kesempatan berharga mengingat wilayah Wahai tidak memiliki dokter spesialis penyakit dalam. Selama ini, pelayanan kesehatan hanya ditangani dokter umum, sementara akses ke rumah sakit rujukan di Masohi memerlukan waktu empat jam perjalanan dengan medan berat pegunungan Binaya.
Menurut Tersih, pemenuhan hak kesehatan bagi warga binaan, termasuk kelompok rentan seperti lansia, telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Layanan kesehatan yang optimal, kata dia, penting untuk menjaga kualitas hidup warga binaan, mulai dari diagnosa penyakit hingga perawatan berkelanjutan, meski mereka sedang menjalani masa pidana.
Baksos yang juga menjadi rangkaian HUT ke-68 PAPDI ini berlangsung aman dan tertib dengan pengawalan petugas pengamanan. Salah satu dokter, dr. Is Asmaul Haq Hataul, Sp.PD, berpesan agar warga binaan lansia menjaga pola hidup sehat dan memperhatikan asupan makanan demi menjaga kebugaran di usia lanjut.
Seorang warga binaan berinisial ZK mengaku bersyukur bisa diperiksa langsung oleh dokter spesialis. Ia menuturkan, jauhnya jarak ke rumah sakit membuat kesempatan ini sangat berharga. Melalui sinergi dengan Puskesmas Wahai dan PAPDI, Lapas Wahai terus berupaya meningkatkan mutu layanan kesehatan sebagai bagian dari pembinaan yang humanis dan inklusif.(***)






