AkuratMaluku.com – Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifudin, menegaskan pentingnya Muktamar PPP kali ini menjadi momentum lahirnya solidaritas baru di tubuh partai. Ia menekankan, konsolidasi dan persatuan internal adalah kunci untuk mengembalikan kejayaan PPP dalam menghadapi Pemilu 2029.
“Kami di DPW PPP Provinsi Maluku pertama-tama berdoa agar Muktamar yang rencana digelar pada medio Agustus nanti dapat berjalan dengan baik dan sukses,” kata Rovik dalam keterangan resminya kepada media, Selasa (30/7/25).
Rovik menyoroti tingginya dinamika menjelang pelaksanaan Muktamar dalam beberapa pekan terakhir. Banyak tokoh, baik dari internal maupun eksternal partai, telah mempersiapkan diri untuk maju sebagai calon Ketua Umum. Meski demikian, PPP Maluku menaruh harapan besar pada lahirnya kepemimpinan yang bukan hanya kuat, tetapi juga mampu mempersatukan seluruh elemen partai.
“Kami bertiga dari Maluku sepakat bahwa yang kami inginkan adalah kepemimpinan yang mampu melakukan konsolidasi, siap berjuang untuk partai, dan benar-benar mengabdi demi kejayaan PPP. Tujuan kami jelas: PPP kembali ke Senayan,” tegas Rovik.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa hasil Muktamar harus menciptakan solidaritas struktural, bukan memperpanjang konflik internal yang justru melemahkan kekuatan partai. “Jangan lagi ada konflik berkepanjangan. Kita harus mulai menata langkah menuju 2029 dengan soliditas yang kuat,” ujarnya.
Menurut Rovik, persiapan struktural dan agenda konsolidasi partai menjadi fokus utama menuju Pemilu 2029. PPP Maluku pun siap berperan aktif dalam menyukseskan agenda nasional partai.
Terkait mekanisme pemilihan Ketua Umum, Rovik membuka peluang untuk proses aklamasi, sepanjang itu menjadi jalan terbaik untuk mempercepat konsolidasi. “Aklamasi tentu baik, jika semua pihak sepakat. Tapi kami juga memahami, semuanya bergantung pada dinamika forum. Yang jelas, kami dari Maluku siap mengikuti proses dengan semangat kebersamaan,” tandasnya.
Rovik menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa yang terpenting bukanlah siapa yang memimpin, tetapi bagaimana PPP bisa bangkit, solid, dan bersatu menghadapi tantangan politik nasional.
“PPP ke depan harus lebih kuat, lebih solid, dan bersatu demi masa depan partai dan rakyat Indonesia,” pungkasnya.(***)






