AkuratMaluku.com – PT Pelni Cabang Ambon memastikan seluruh armada penumpang siap beroperasi untuk menghadapi lonjakan perjalanan pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Persiapan meliputi ketersediaan kapal, peningkatan fasilitas keselamatan, serta sistem pelayanan berbasis digital untuk mencegah praktik percaloan tiket.
General Manager (GM) Pelni Cabang Ambon, Martin Haryanto, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah menunggu satu kapal terakhir, yakni KM Pangrango, yang sedang menjalani proses doking dan diperkirakan rampung pada 26 Oktober mendatang.
“Kalau tidak ada kendala, KM Pangrango sudah bisa turun ke laut sesuai jadwal. Kami beri toleransi 10 persen, jadi paling lambat awal November sudah bisa memperkuat armada Nataru,” kata Martin di Ambon, Kamis (23/10/2025).
Menurut Martin, setelah KM Pangrango kembali beroperasi, maka seluruh 12 kapal reguler dan empat kapal perintis yang berbasis di Ambon siap melayani masyarakat. Jumlah armada tersebut sama seperti tahun lalu, dan dinilai cukup untuk mengantisipasi lonjakan penumpang jelang libur panjang.
Pelni Ambon juga memastikan peningkatan fasilitas di setiap kapal, terutama yang berkaitan dengan alat keselamatan dan kenyamanan penumpang. “Keselamatan menjadi prioritas utama kami. Semua alat keselamatan telah kami cek dan lengkapi, termasuk aspek pelayanan di atas kapal,” ujarnya.
Selain perbaikan fasilitas fisik, pihaknya juga memperkuat layanan digital, khususnya pembelian tiket melalui aplikasi Pelni Mobile. Martin menegaskan, masyarakat diimbau untuk tidak membeli tiket melalui calo atau jalur tidak resmi, karena berisiko kehilangan tiket dan merugikan diri sendiri.
“Kami sudah sosialisasikan lewat pelabuhan, radio, dan media sosial. Belilah tiket hanya melalui kanal resmi, di aplikasi Pelni Mobile.”imbaunya.
Menghadapi lonjakan penumpang menjelang Natal dan Tahun Baru, Pelni mendorong masyarakat untuk memesan tiket sejak dua bulan sebelumnya. Hal ini guna menghindari antrean panjang dan memastikan perjalanan berjalan lancar.
“Kalau ingin bepergian, paling tidak tiket sudah dibeli sejak akhir November. Jangan tunggu mendekati hari H, karena biasanya sudah penuh,” ujar Martin.
Ia menambahkan, seluruh jadwal kapal Pelni dapat diakses melalui aplikasi maupun situs resmi. Informasi juga tersedia di posko-posko terpadu yang akan disiapkan oleh Pelni bekerja sama dengan otoritas pelabuhan dan instansi terkait.
Mengenai kemungkinan adanya penambahan rute atau subsidi tarif pada masa Nataru, Martin menyebut keputusan tersebut akan mengikuti arahan dari Kementerian Perhubungan. Pihaknya saat ini masih menunggu hasil uji kelayakan dan kebijakan pusat terkait potensi tambahan armada atau kompensasi bagi daerah-daerah tertentu.
“Semua kebijakan soal tarif dan rute tambahan menjadi kewenangan Kemenhub. Kami di daerah hanya memastikan kesiapan armada dan pelayanan,” jelasnya.
Dengan seluruh persiapan tersebut, Pelni Ambon menargetkan seluruh sistem operasional dapat siaga penuh mulai H-15 sebelum Natal hingga H+15 setelah Tahun Baru. Periode itu diperkirakan menjadi puncak arus penumpang dari dan menuju wilayah Maluku.
“Kami ingin pastikan semua berjalan aman, nyaman, dan terkendali. Fokus kami ada pada pelayanan masyarakat dan keselamatan di laut,” tutup Martin.(*)






