AkuratMaluku.com – Anggota DPD RI Letjen TNI (Purn) Nono Sampono menekankan pentingnya pengelompokan atau clustering kebutuhan infrastruktur di Maluku agar dapat dimasukkan ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal itu disampaikannya saat melakukan pertemuan dengan jajaran Dinas PUPR Provinsi Maluku dalam agenda reses di Ambon, Jumat (17/10/2025).
Menurut Nono, banyaknya usulan pembangunan jalan, pelabuhan, dan sarana pendukung lainnya perlu disusun secara terintegrasi agar tidak berjalan sendiri-sendiri. “Kalau tidak di-cluster-kan, maka sulit untuk memperoleh pembiayaan besar. Tapi kalau menjadi satu kesatuan dengan proyek strategis nasional, pembiayaannya bisa menyatu dan lebih terarah,” jelasnya.

Ia mencontohkan kebutuhan pembangunan pelabuhan terpadu di Waisarisa, Kabupaten Seram Bagian Barat, yang seharusnya dihubungkan dengan sistem logistik laut, udara, dan darat. “Logistik ekspor-impor butuh dukungan semua moda transportasi. Misalnya, Bandara Pattimura perlu diperpanjang agar bisa didarati pesawat berbadan lebar yang mengangkut kontainer berisi hasil perikanan,” ujarnya.
Nono juga menyoroti pentingnya memperkuat konektivitas antarwilayah dalam konteks ketahanan pangan dan pertahanan nasional. “Jadi, kalau semua infrastruktur itu dilekatkan dalam satu paket PSN, biayanya akan khusus dan pelaksanaannya lebih efisien. Selebihnya baru proyek-proyek reguler di luar PSN,” tandasnya.

Pendekatan ini, menurut Nono, bukan hanya mempercepat pembangunan infrastruktur Maluku, tetapi juga memastikan setiap proyek memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dan kemandirian ekonomi daerah kepulauan.(*)






