Menu

Mode Gelap

DAERAH

Nono Sampono Dukung Penebalan Pasukan di Blok Masela dan Pelabuhan Terpadu Waisarisa

badge-check


					Anggota Komite II DPD RI Letjen TNI (Purn) Nono Sampono menyambangi Markas Kodaeral IX Ambon dalam agenda Reses ke Maluku, 13 Oktober 2025 Perbesar

Anggota Komite II DPD RI Letjen TNI (Purn) Nono Sampono menyambangi Markas Kodaeral IX Ambon dalam agenda Reses ke Maluku, 13 Oktober 2025

AkuratMaluku.com – Anggota Komite II DPD RI, Letjen TNI (Purn) Nono Sampono, mendukung rencana pembangunan markas batalion atau penebalan pasukan TNI Angkatan Laut di wilayah strategis Blok Masela dan Pelabuhan Terpadu Waisarisa, Kabupaten Seram Bagian Barat. Dukungan itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Markas Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) IX Ambon, Senin (13/10/2025).

Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Komandan Kodaeral IX Ambon, Laksamana Muda Hanarko Djodi Pamungkas, beserta jajaran perwira tinggi di markas komando. Dalam pertemuan itu, Nono berdiskusi mengenai berbagai isu strategis di sektor pertahanan laut dan dukungan TNI AL terhadap pembangunan ekonomi daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Nono menyambut positif usulan Kodaeral IX Ambon untuk melakukan penebalan pasukan di dua titik penting, yakni Blok Masela dan Pelabuhan Terpadu Waisarisa (Gemba). Menurutnya, kehadiran pasukan yang lebih kuat di dua lokasi tersebut sangat penting untuk menjamin keamanan kawasan yang memiliki nilai ekonomi dan geostrategis tinggi.

“Saya menerima usulan dari Komandan Kodaeral dan akan membicarakannya dengan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Gubernur Maluku. Penebalan pasukan di Blok Masela dan Waisarisa sangat strategis untuk mendukung keamanan investasi dan kegiatan ekonomi nasional,” ujar Nono.

Selain membahas aspek pertahanan, Nono juga menyoroti pentingnya sinergi antara Kodaeral IX Ambon dengan pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan dan energi di Maluku.

Menurutnya, Maluku memiliki sumber daya laut yang sangat melimpah, tetapi harga ikan di daerah ini masih terbilang tinggi. Kondisi itu disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi alam hingga kebijakan pemerintah pusat yang mengatur izin transaksi hasil tangkapan di laut.

“Kebijakan izin transaksi di laut itu justru mematikan industri-industri kecil seperti cold storage di daerah. Akibatnya harga ikan ikut terdampak, padahal Maluku ini daerah penghasil ikan,” kata Nono.

Ia juga menyinggung pentingnya pemerataan energi nasional. Menurutnya, wilayah barat Indonesia seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi seharusnya mulai dikembangkan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir agar pasokan energi di wilayah timur, termasuk Maluku, dapat ditingkatkan melalui redistribusi sumber daya.

“Kalau sumber daya energi di barat sudah mandiri dengan nuklir, maka sebagian bisa dialihkan ke timur untuk mendukung pertumbuhan industri,” ujarnya.

Menutup kunjungan kerjanya, Nono juga mengapresiasi inisiatif Kodaeral IX Ambon dalam mendorong kemandirian pangan dari markas-markas TNI di daerah, sebagai bentuk kontribusi militer terhadap ketahanan nasional yang berbasis lokal.(*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Halimun Apresiasi Rencana Perbaikan Jalan Leihitu

20 Oktober 2025 - 18:05 WIT

Polres Buru Dorong Desa Mandiri Pangan

19 Oktober 2025 - 20:01 WIT

Hadiri Panen Raya di Waihatu, Nono: Masih Banyak yang Dibutuhkan Petani

18 Oktober 2025 - 21:18 WIT

Kemenag Tanimbar Gelar Dialog Kerukunan Umat

15 Oktober 2025 - 11:42 WIT

Punya Catatan Historis Lengkap, Banda Layak Jadi Pariwisata Premium

15 Oktober 2025 - 10:10 WIT

Trending di DAERAH