AkuratMaluku.com – Anggota DPRD Provinsi Maluku, John Laipeny, menaruh perhatian serius terhadap perkembangan olahraga tinju di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Dalam kegiatan reses di daerah pemilihannya pekan lalu, Laipeny menyalurkan bantuan berupa sejumlah peralatan tinju bagi atlet binaan MBD Boxing Jaya.
Menurutnya, langkah ini didorong oleh keprihatinan atas minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap cabang olahraga tersebut, padahal atlet-atlet tinju asal MBD telah mengharumkan nama daerah di berbagai kejuaraan.
“Beta lihat banyak omong-omong di media sosial tentang kurangnya perhatian Pemda MBD bagi tim tinju. Padahal anak-anak ini sudah ikut kejuaraan, sudah berikan medali untuk daerah. Mereka masih latihan di lapangan terbuka, tanpa sasana yang layak. Jadi, dengan keterbatasan, beta bantu beberapa peralatan tinju supaya mereka tetap semangat,” kata Laipeny Senin (15/9/25).
Laipeny berharap bantuan tersebut menjadi pemicu bagi pemerintah daerah untuk lebih serius dalam mendukung atlet-atlet berprestasi. Ia menegaskan, olahraga bukan hanya soal prestasi, tetapi juga wadah pembinaan generasi muda agar terhindar dari hal-hal negatif.
“Ini bentuk kepedulian kecil dari beta, tapi yang besar seharusnya datang dari pemerintah. Mudah-mudahan ini jadi batu loncatan untuk perhatian yang lebih besar lagi,” ujarnya.
Tidak hanya di sektor olahraga, Laipeny juga menyalurkan bantuan di bidang pendidikan. Ia mengunjungi TK Wakarleli dan memberikan sejumlah alat tulis serta buku bacaan. Ia menilai kondisi fasilitas pendidikan di tingkat taman kanak-kanak masih memprihatinkan.
“Anak-anak usia 3 sampai 5 tahun masih belajar gabung di satu ruangan, bahkan ada yang digabung dengan ruang guru. Padahal masa mereka adalah masa bermain sambil belajar. Beta berjanji dalam waktu dekat, mungkin Oktober, akan bantu beberapa fasilitas supaya anak-anak bisa belajar dengan lebih baik,” jelasnya.
Selain itu, di Desa Pati, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Maluku itu juga membagikan buku bacaan untuk anak-anak sekolah. Sementara di Desa Klise, ia menyerahkan 20 Alkitab hasil kerja sama dengan Lembaga Alkitab Indonesia dan PGI.
Dalam reses yang sama, Laipeny juga menyampaikan komitmen membantu sejumlah kebutuhan masyarakat desa. Di Desa Siota, ia menjanjikan pemasangan panel surya untuk menerangi kawasan wisata. Sedangkan di Desa Pati, ia berencana menyerahkan perlengkapan musik gereja, khususnya bass drum, untuk mendukung pelayanan ibadah jemaat yang selama ini hanya diiringi suling bambu.
“Beta punya harapan, semua janji di reses putaran ketiga ini bisa tuntas pada Oktober nanti. Kalau Tuhan kasih umur panjang dan kekuatan, beta akan realisasikan sesuai pokok-pokok pikiran yang sudah disampaikan,” tutur Laipeny.
Bagi Laipeny, reses bukan sekadar mendengar aspirasi, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat. Ia menilai dukungan kecil seperti peralatan olahraga, buku bacaan, hingga sarana ibadah, dapat memberi semangat besar bagi masyarakat desa.
“Ini semua untuk dorongan moral. Anak-anak muda butuh ruang untuk berkembang. Atlet tinju butuh perhatian, anak-anak sekolah butuh fasilitas, jemaat gereja butuh dukungan pelayanan. Beta hanya bisa bantu sesuai kemampuan, tapi harapannya pemerintah daerah ikut ambil bagian lebih besar,” tegasnya.
Dengan langkah tersebut, Laipeny menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi masyarakat di Maluku Barat Daya, baik melalui fungsi pengawasan, penyerapan aspirasi, maupun aksi nyata lewat dukungan langsung di lapangan.(***)